• Pengertian Psikopat
• Cara Mengenali Psikoipat
• Psikopat di tempat kerja
• Penanggulangan terhadap Psikopat
1. Pengertian Psikopat
Pernah mendengar kata Psikopat? Pembunuh kejam? Pembunuh berantai? Setidaknya itulah kesan pertama ketika kita mendengar kata tersebut. Di film-film Psikopat biasanya digambarkan sebagai pembunuh yang menghilangkan nyawa orang lain tanpa dosa, dan direncanakan.
Dalam kamus bahasa Indonesia, Psikopat adalah: orang yg karena kelainan jiwa menunjukkan perilaku yg menyimpang sehingga mengalami kesulitan dalam pergaulan. Ada lagi Psikopati: penyakit jiwa yg dicirikan oleh tindakan yg bersifat egosentris dan antisosial.
Dalam Encyclopedia disebutkan:
Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa. Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Pengidapnya juga sering disebut sebagai sosiopat karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya.
Psikopati adalah istilah yang digunakan untuk gangguan kepribadian yang ditandai oleh kurangnya empati abnormal dikombinasikan dengan kuat, melakukan amoral tetapi ditutupi oleh kemampuan untuk tampil luar biasa.
Psikopat tak sama dengan gila (psikosis) karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering disebut dengan psikopati, pengidapnya seringkali disebut orang gila tanpa gangguan mental.
Psikopat ada dimana-mana
Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau di rumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan (Wikipedia ensiklopedia).
Seorang ahli psikopati dunia yang menjadi guru besar di Universitas British Columbia, Vancouver, Kanada bernama Robert D. Hare telah melakukan penelitian psikopat sekitar 25 tahun. Ia berpendapat bahwa seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik fakta, menebar fitnah, dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri.
Dalam kasus kriminal, psikopat dikenali sebagai pembunuh, pemerkosa, dan koruptor. Namun, ini hanyalah 15-20 persen dari total psikopat. Selebihnya adalah pribadi yang berpenampilan sempurna, pandai bertutur kata, mempesona, mempunyai daya tarik luar biasa dan menyenangkan [2].
By Scott O. Lilienfeld and Hal Arkowitz dalam Scientific American menulis:
Tidak mengherankan, psikopat yang menduduki penjara; studi menunjukkan bahwa sekitar 25 persen dari narapidana memenuhi kriteria diagnostik untuk psikopati. Namun demikian, penelitian juga menunjukkan bahwa sejumlah besar dari psikopat mungkin berjalan di antara kita dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa peneliti bahkan berspekulasi bahwa "psikopat sukses"-mereka yang mencapai posisi-posisi penting dalam masyarakat-mungkin menduduki pekerjaan tertentu, seperti politik, bisnis dan hiburan. Namun bukti ilmiah untuk dugaan ini menarik adalah awal.